- Advertisement -
BLORA, Radar Bojonegoro – Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) Todanan mengakui sulit mencari pendaftar perempuan untuk panitia pengawas pemilihan desa atau kelurahan (PKD) Desa Cokrowati. Padahal pendaftaran PKD sudah diperpanjang, namun hingga penutupan masih tidak ada pendaftar.
Hal ini disebabkan kurangnya antusias warga terhadap pesta demokrasi nanti. Juga adanya kekesalan beberapa pendaftar perempuan di tahun sebelumnya yang gagal tiga kali saat mendaftar.
Ketua Panwascam Todanan Arif Maksum mengatakan, hanya ada satu desa sama sekali belum ada pendaftar perempuannya. Yakni Desa Cokrowati. Pihaknya sudah maksimal memberi informasi kepada warga setempat terkait rekrutmen panwaslu desa khusus pendaftar perempuan. ‘’Sosialisasi langsung ke balai desanya dan langsung ke warganya. Namun tetap saja tidak ada yang mendaftar,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Arif menambahkan, harus segera menentukan siapa nantinya jadi panwaslu desa. Karena harus sudah melaporkan hasilnya kepada Bawaslu pada 5 Februari. Selama perpanjangan pendaftaran, ada dua lelaki yang mendaftar. ‘’Masing-masing baru semua dan belum pernah menjadi panwaslu sebelumnya,’’ ucapnya.
Padahal sebelumnya, Koordinator Divisi (Kordiv) Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Blora Achmad Rozak mengatakan, sudah memberikan informasi perpanjangan pendaftaran melalui panwascam, untuk mendorong masyarakat khususnya perempuan ikut bergabung menjadi pengawas pemilu.
Umi salah satu warga Desa Cokrowati mengatakan, tahun sebelumnya sudah pernah mendaftar tiga kali dan tidak pernah lolos. Ia mengakui dirinya sudah aktif berorganisasi di desa. ‘’Saya yakin menguasai materi-materi saat pendaftaran berlangsung. Tapi tidak pernah lolos. Ini membuat saya kesal dan tidak mau mendaftar lagi,’’ ungkap Umi. (hul/rij)
BLORA, Radar Bojonegoro – Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) Todanan mengakui sulit mencari pendaftar perempuan untuk panitia pengawas pemilihan desa atau kelurahan (PKD) Desa Cokrowati. Padahal pendaftaran PKD sudah diperpanjang, namun hingga penutupan masih tidak ada pendaftar.
Hal ini disebabkan kurangnya antusias warga terhadap pesta demokrasi nanti. Juga adanya kekesalan beberapa pendaftar perempuan di tahun sebelumnya yang gagal tiga kali saat mendaftar.
Ketua Panwascam Todanan Arif Maksum mengatakan, hanya ada satu desa sama sekali belum ada pendaftar perempuannya. Yakni Desa Cokrowati. Pihaknya sudah maksimal memberi informasi kepada warga setempat terkait rekrutmen panwaslu desa khusus pendaftar perempuan. ‘’Sosialisasi langsung ke balai desanya dan langsung ke warganya. Namun tetap saja tidak ada yang mendaftar,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Arif menambahkan, harus segera menentukan siapa nantinya jadi panwaslu desa. Karena harus sudah melaporkan hasilnya kepada Bawaslu pada 5 Februari. Selama perpanjangan pendaftaran, ada dua lelaki yang mendaftar. ‘’Masing-masing baru semua dan belum pernah menjadi panwaslu sebelumnya,’’ ucapnya.
Padahal sebelumnya, Koordinator Divisi (Kordiv) Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Blora Achmad Rozak mengatakan, sudah memberikan informasi perpanjangan pendaftaran melalui panwascam, untuk mendorong masyarakat khususnya perempuan ikut bergabung menjadi pengawas pemilu.
Umi salah satu warga Desa Cokrowati mengatakan, tahun sebelumnya sudah pernah mendaftar tiga kali dan tidak pernah lolos. Ia mengakui dirinya sudah aktif berorganisasi di desa. ‘’Saya yakin menguasai materi-materi saat pendaftaran berlangsung. Tapi tidak pernah lolos. Ini membuat saya kesal dan tidak mau mendaftar lagi,’’ ungkap Umi. (hul/rij)