- Advertisement -
BLORA, Radar Bojonegoro – Sebanyak 85 pejabat mendapat tugas baru setelah dilantik kemarin (1/2). Mutasi di rumah dinas bupati itu untuk mengisi kekosongan. Mulai jabatan administrator, pengawas, hingga fungsional. Ada satu pejabat struktural turun menjadi fungsional karena keinginan sendiri.
Fatkhur Rohman semula sebagai pejabat struktural RSUD Cepu, ingin kembali menjadi fungsional. Jabatannya diisi Wilys Yuniarti juga sekertaris dinas kesehatan (dinkes) setempat. ‘’Saya heran dengan Pak Fatkhur sudah menyukseskan RSUD Cepu. Kinerjanya bagus harusnya promosi. Tapi, beliau malah ingin kembali mengabdi di fungsional,’’ kata Bupati Blora Arief Rohman.
Menurut Bupati, untuk meningkatkan kinerja pejabat, perlu adanya punishment dan evaluasi. ‘’Dengan begitu, mohon untuk BKD (Badan Kepegawaian Daerah) agar bisa mendisiplinkan. Kemarin banyak Kadin ataupun sekdin saya ajak kunjungan kerja, tapi di tengah jalan tiba-tiba izin,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Kepala BKD Blora Heru Eko Wiyono mengatakan, nantinya akan dilaksanakan evaluasi setiap saat. Terutama kedisiplinan  dan akan bekerja sama dengan Bupati mengevaluasi kinerja pejabat. Kedisiplinan bisa dilihat dari absensi.
Pelantikan seiring ada yang promosi jabatan, mutasi dan kekosongan jabatan harus diisi. Bulan ini ada 36 jabatan struktual kosong. Selain itu tidak ada pelantikan ataupun mutasi kepala dinas. ‘’Kepala dinas tidak ada. Kan harus lewat seleksi dan jalur asesmen,’’ ucapnya. (hul/rij)
BLORA, Radar Bojonegoro – Sebanyak 85 pejabat mendapat tugas baru setelah dilantik kemarin (1/2). Mutasi di rumah dinas bupati itu untuk mengisi kekosongan. Mulai jabatan administrator, pengawas, hingga fungsional. Ada satu pejabat struktural turun menjadi fungsional karena keinginan sendiri.
Fatkhur Rohman semula sebagai pejabat struktural RSUD Cepu, ingin kembali menjadi fungsional. Jabatannya diisi Wilys Yuniarti juga sekertaris dinas kesehatan (dinkes) setempat. ‘’Saya heran dengan Pak Fatkhur sudah menyukseskan RSUD Cepu. Kinerjanya bagus harusnya promosi. Tapi, beliau malah ingin kembali mengabdi di fungsional,’’ kata Bupati Blora Arief Rohman.
Menurut Bupati, untuk meningkatkan kinerja pejabat, perlu adanya punishment dan evaluasi. ‘’Dengan begitu, mohon untuk BKD (Badan Kepegawaian Daerah) agar bisa mendisiplinkan. Kemarin banyak Kadin ataupun sekdin saya ajak kunjungan kerja, tapi di tengah jalan tiba-tiba izin,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Kepala BKD Blora Heru Eko Wiyono mengatakan, nantinya akan dilaksanakan evaluasi setiap saat. Terutama kedisiplinan  dan akan bekerja sama dengan Bupati mengevaluasi kinerja pejabat. Kedisiplinan bisa dilihat dari absensi.
Pelantikan seiring ada yang promosi jabatan, mutasi dan kekosongan jabatan harus diisi. Bulan ini ada 36 jabatan struktual kosong. Selain itu tidak ada pelantikan ataupun mutasi kepala dinas. ‘’Kepala dinas tidak ada. Kan harus lewat seleksi dan jalur asesmen,’’ ucapnya. (hul/rij)