30.7 C
Bojonegoro
Tuesday, June 6, 2023

Perawatan Burung Kenari Saat Cuaca Ekstrem

Beri Vitamin Tiga Hari Sekali

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Burung kenari sudah tidak asing di kalangan kicau mania. Burung ini memiliki jenis yang beragam. Diantaranya burung kenari lokal, impor, jenis F1, jenis F2, Yorkshire, dan beberapa jenis lainnya. Setiap jenis kenari memiliki keunikan masing-masing.

Yang perlu diperhatikan yakni melakukan perawatan burung kenari saat menghadapi cuaca ekstrem. Salah satu pehobi burung kenari di Lamongan, Bhima Pradipta Mahendra memiliki cara tersendiri. Itu dipelajarinya sejak merawat kenari mulai Tahun 2016 lalu.

Saat mengunjungi rumah Bhima, sapaan akrabnya di Gang Beringin, Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan tampak berjajar sejumlah sangkar. Bhima kini memiliki tujung ekor kenari yang siap diikutkan lomba. Selain itu, Bima juga memiliki delapan ekor burung cendet.

‘’Sering lomba luar kota, tiap minggu lomba, ‘’ tutur pehobi burung yang pernah menyabet sejumlah piala pada lomba kicau burung Raja Hamengku Buwono X Tahun 2022 tersebut.

Seperti diketahui, kenari terkenal sebagai burung dengan suara panjang. Namun, bukan berarti kenari tidak memiliki kekurangan. Jika salah perawatan, bisa berakibat fatal. Tidak hanya mempengaruhi kicau, tapi juga menyebabkan kematian. Faktor penyebabnya beragam. Di antaranya akibat cuaca ektrem dan gigitan nyamuk. Bhima memiliki pengalaman burung kesayangannya mati akibat cuaca ekstrem.

- Advertisement -

Saat cuaca ekstrem seperti ini, Bhima menutup sangkar burung menggunakan kain. Sedangkan, gigitan nyamuk membuat kaki burung benjol, yang membuat kesulitan berjalan.

‘’Gigitan nyamuk kaki banjol bisa disembuhkan dengan minyak tawon atau salep, sekitar satu mingguan,’’ ucap bapak satu anak ini.

Selain itu, penyakit pada kenari yang ditakuti yakni urat merah. Cirinya kaki kenari berurat merah, yang akhirnya membusuk. Ketika terkena penyakit tersebut, kenari enggan diberi makan. ‘’Sampai sekarang saya belum bisa menyembuhkan,’’ ucap Bhima.

Disamping penyakit tersebut, kenari juga harus diperhatikan dalam proses fase mabung. Bhima menjelaskan, mabung merupakan proses alam berupa rontoknya bulu kenari. Biasanya terjadi setahun sekitar dua kali.

‘’Ganti bulu, kendalanya biasanya tidak mau bunyi, jadi tidak bisa dibuat lomba,’’ imbuhnya.

Bhima biasanya memandikan kenari saat pagi hari. Setelah itu baru dijemur sekitar satu jam. Bhima menjelaskan, untuk makanan kenari yakni biji-bijian. Sedangkan untuk makanan ekstra berupa telur puyuh, apel merah, selada, dan sawi putih. Sedangkan untuk air minum biasa, yang terkadang dicampur dengan vitamin tetes.

‘’Untuk daya kekebalan, karena cuaca ekstrem, bisa tiba-tiba mati, dikasih vitamin tiga hari sekali, untuk menjaga imun,’’ terang pria berusia 31 tahun ini. (sip/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Burung kenari sudah tidak asing di kalangan kicau mania. Burung ini memiliki jenis yang beragam. Diantaranya burung kenari lokal, impor, jenis F1, jenis F2, Yorkshire, dan beberapa jenis lainnya. Setiap jenis kenari memiliki keunikan masing-masing.

Yang perlu diperhatikan yakni melakukan perawatan burung kenari saat menghadapi cuaca ekstrem. Salah satu pehobi burung kenari di Lamongan, Bhima Pradipta Mahendra memiliki cara tersendiri. Itu dipelajarinya sejak merawat kenari mulai Tahun 2016 lalu.

Saat mengunjungi rumah Bhima, sapaan akrabnya di Gang Beringin, Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan tampak berjajar sejumlah sangkar. Bhima kini memiliki tujung ekor kenari yang siap diikutkan lomba. Selain itu, Bima juga memiliki delapan ekor burung cendet.

‘’Sering lomba luar kota, tiap minggu lomba, ‘’ tutur pehobi burung yang pernah menyabet sejumlah piala pada lomba kicau burung Raja Hamengku Buwono X Tahun 2022 tersebut.

Seperti diketahui, kenari terkenal sebagai burung dengan suara panjang. Namun, bukan berarti kenari tidak memiliki kekurangan. Jika salah perawatan, bisa berakibat fatal. Tidak hanya mempengaruhi kicau, tapi juga menyebabkan kematian. Faktor penyebabnya beragam. Di antaranya akibat cuaca ektrem dan gigitan nyamuk. Bhima memiliki pengalaman burung kesayangannya mati akibat cuaca ekstrem.

- Advertisement -

Saat cuaca ekstrem seperti ini, Bhima menutup sangkar burung menggunakan kain. Sedangkan, gigitan nyamuk membuat kaki burung benjol, yang membuat kesulitan berjalan.

‘’Gigitan nyamuk kaki banjol bisa disembuhkan dengan minyak tawon atau salep, sekitar satu mingguan,’’ ucap bapak satu anak ini.

Selain itu, penyakit pada kenari yang ditakuti yakni urat merah. Cirinya kaki kenari berurat merah, yang akhirnya membusuk. Ketika terkena penyakit tersebut, kenari enggan diberi makan. ‘’Sampai sekarang saya belum bisa menyembuhkan,’’ ucap Bhima.

Disamping penyakit tersebut, kenari juga harus diperhatikan dalam proses fase mabung. Bhima menjelaskan, mabung merupakan proses alam berupa rontoknya bulu kenari. Biasanya terjadi setahun sekitar dua kali.

‘’Ganti bulu, kendalanya biasanya tidak mau bunyi, jadi tidak bisa dibuat lomba,’’ imbuhnya.

Bhima biasanya memandikan kenari saat pagi hari. Setelah itu baru dijemur sekitar satu jam. Bhima menjelaskan, untuk makanan kenari yakni biji-bijian. Sedangkan untuk makanan ekstra berupa telur puyuh, apel merah, selada, dan sawi putih. Sedangkan untuk air minum biasa, yang terkadang dicampur dengan vitamin tetes.

‘’Untuk daya kekebalan, karena cuaca ekstrem, bisa tiba-tiba mati, dikasih vitamin tiga hari sekali, untuk menjaga imun,’’ terang pria berusia 31 tahun ini. (sip/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/