BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Tahapan pengerjaan jembatan layang atau flyover mulai disentuh. Tahun ini direncanakan melakukan pembebasan lahan untuk membuat akses jalan baru. Tahun depan berlanjut pengerjaan fisik jembatan layang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Penataan Ruang Bojonegoro Retno Wulandari mengatakan, pembangunan jembatan layang membutuhkan pembebasan lahan. Itu karena sebagian lahan akan digunakan masih milik warga sekitar. Lahan-lahan akan dibebaskan itu bukan permukiman warga.
‘’Sebagian besar lahan kosong,’’ ungkap Retno.
Jembatan layang akan melintang dari Jalan Bojonegoro-Cepu menuju ke Jalan HOS Cokroaminoto. Titik persisnya ada di barat Jembatan Jetak. Lahan akan dibebaskan itu nantinya digunakan penempatan tiang jembatan.
Selain itu, digunakan akses jalan dari jembatan layang menuju ke Jalan HOS Cokroaminoto. Sebab, jembatan layang tidak langsung terhubung dengan jalan raya. ‘’Jadi, kami buatkan akses jalan baru ke jalan raya,’’ tutur Retno.
Saat ini, lanjut Retno, tahapan flyover Jetak masih pembuatan detail engineering design (DED). Sedangkan feasibility study (FS) sudah dilaksanakan tahun lalu. Sehingga, tahun depan bisa dilakukan pembangunannya.
Retno menjelaskan, tujuan dibangun flyover untuk memecah arus lalu lintas di kawasan Bundara Jetak. Terutama yang menyeberang rel kereta api. Selama ini Jalan HOS Cokroaminoto cukup padat kendaraan. Adanya flyover nantinya arus lalu lintas di Bundaran Jetak akan sedikit berkurang.
‘’Setelah flyover jadi akan ada rekayasa lalu lintas. Jadi, masyarakat bisa memahami arus lalu lintasnya,’’ jelasnya.
Selain itu, flyover untuk pengembangan wilayah. Wilayah selatan Dander, Temayang dan lainnya akan ikut berkembang dengan adanya flyover tersebut. Sebab, arus lau lintas bisa lebih mudah.
Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro Imam Sholikin mengatakan, rencana membangun flyover Jetak cukup bagus kawasan tersebut kerap macet. Tentu, pihaknya berharap rencana itu tidak mundur.
Terkait anggaran, Imam yakin Bojonegoro mampu membangunnya. ‘’Kalau bisa jangan sampai tertunda. Sehingga, 2024 bisa dimanfaatkan,’’ ujar politikus asal Kecamatan Tambakrejo itu. (zim/rij)