Serabi masih eksis mengisi tangga makanan pilihan masyarakat. Kudapan ringan ini pun mudah ditemukan di Desa Balun, Kecamatan Cepu, Blora. Sebuah bidak sederhana tanpa tembok yang menjajakan serabi.
Â
LUKMAN HAKIM, Radar Blora
Â
NUANSA legendaris terasa. Serabi di Desa Balun ini, ternyata sudah dua generasi. Sebelum banyak bangunan modern membentang di Kecamatan Cepu, kuliner itu sudah menancap di pinggir jalan.
Sore itu (26/8), tumpu perapian mulai disiapkan. Tiga wajan khusus menanak serabi dipasang berjajar dengan alas berupa pasir. Kayu bakar untuk membuar perapian. Penjual serabi di timur Jalan Bravo Supermarket itu mulai buka setelah azan magrib berkumandang.
Siti Kanifah, penjual serabi mengatakan, sudah generasi kedua, menggantikan ibunya berjualan kudapan berbahan tepung dicampur santan tersebut. Ia sendiri sudah berjualan selama 15 tahun.
Rasa serabi buatannya masih dipertahankan, dan tidak perlu diragukan. Teksturnya empuk meski serabi sudah dingin. “Kami terus menjaga kualitas serabi dari dulu hingga sekarang. Rasa dan teksturnya tidak berubah,” ucap perempuan kelahiran 1982 tersebut.
Jawa Pos Radar Bojonegoro mencicipi rasanya empuk dengan topping berupa parutan kelapa dan selepan kedelai yang disangrai. Gurih manis dan empuk begitu serabi dikunyah.
Kanifah menjelaskan, serabi yang bagus adalah serabi yang ketika dingin tidak berubah keras. “Kadang ada serabi kalau dingin itu keras, itu tandanya serabi banyak campuran lain, tidak bagus hasilnya,” jelasnya.
Sebelum ada bangunan modern seperti kantor-kantor dan supermarket di Kecamatan Cepu, Kanifah memastikan, ibunya sudah berjualan. Saat itu ia masih siswa SD, dan ikut membantu berjualan. Biasanya keliling untuk menghabiskan dagangan serabi.
“Dulu pinggir belakang ini masih sawah-sawah semua dan masih ada terminal timbangan mobil di sini,” bebernya.
Ia turut merasakan lika-liku berjualan serabi. Mulai dari harga Rp 100, hingga Rp 250, bahkan saat ini Rp 3.500 per bungkus. Sehari, Kanifah dapat menghabiskan 5 kilogram tepung dan 2 kilogram beras ketan. (*/rij)