27.2 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

M Tegar Firmansyah, Atlet Petanque Potensial Asal Kembangbahu Lamongan

Main Individu Tidak Pernah Tembus Final

- Advertisement -

Muhammad Tegar Firmansyah, 16, termotivasi ingin menjadi atlet profesional yang bisa menembus pelatnas. Jalannya masih panjang. Salah satunya, berprestasi dulu di Porprov VII Jatim.

AUDINA HUTAMA PUTRI, Lamongan

AKTIVITAS Muhammad Tegar Firmansyah banyak tersita di lokasi pemusatan latihan kabupaten (puslatkab). Setiap hari, dia berlatih dua kali. Sesi pagi pukul 07.00 – 10.00 dan sesi sore pukul 14.00 – 17.00. Puslatkab itu sebagai persiapan Tegar yang menjadi atlet untuk diproyeksikan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022.

‘’Untung lokasi puslatkabnya di sekolah. Jadi selesai latihan, bisa langsung masuk kelas,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan Selasa (22/2).

Tegar berlatih petanque sejak duduk di kelas VIII SMP. Dia tertarik olahraga tersebut karena ingin mengisi waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan tidak keluyuran. Tegar bergabung Mayangkara Petanque Club setelah diajak temannya.
‘’Saya langsung ikut latihan di klub. Saat coba latihan pertama kali, saya sempat kesulitan dalam melempar bola. Soalnya bolanya terbuat dari besi, berat,’’ kenangnya.

- Advertisement -

Setelah berlatih beberapa bulan, Tegar mendapat kesempatan mengikuti kejuaraan petanque terbuka di Kediri (2019). Dia belum berhasil meraih gelar juara. Di tahun yang sama, Tegar mengikuti kejuaraan petanque terbuka antarpelajar U-21 Se-Jawa Timur di Pasuruan. ‘’Alhamdulillah saya dapat medali emas di nomor double man,’’ tuturnya.

Tegar lebih banyak diturunkan di kejuaraan terbuka tingkat provinsi dan nasional dibanding kejuaraan resmi.
Baru tahun lalu dia mencicipi turnamen resmi Kejurprov Petanque IV Jawa Timur di Surabaya. Dia diplot bermain di dua nomor, double man dan shooting man. Atlet asal Desa Gintungan, Kecamatan Kembangbahu ini kembali mendapatkan medali emas dari nomor double man.

‘’Padahal pertandingan berlangsung sangat ketat. Di nomor shooting man, saya cuma bisa sampai delapan besar. Alhamdulillah di nomor double man, saya dan teman setim bisa lanjut ke babak final. Kita melawan tim asal Kabupaten Mojokerto. Ternyata bisa dapat medali emas,’’ tuturnya.

Berkat prestasinya di kejurprov, bulan lalu dia memperoleh bonus uang pembinaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lamongan. Bonus tersebut sebagian ditabung, sebagian dimanfaatkan untuk akomodasi mengikuti kompetisi selanjutnya. ‘’Mudah-mudahan di turnamen lainnya bisa nambah lagi medalinya,’’ harapnya.

Tegar merasa lebih enjoy saat tampil bersama tim. ‘’Karena bisa bertukar pikiran dengan teman setim, kira-kira strategi tandingnya bagaimana. Kalau main individu, saya nggak pernah bisa sampai tembus final,’’ ungkapnya.

Meskipun menjalani puslatkab, Tegar belum tahu akan diplot di nomor apa. Apalagi, cabor petanque menerapkan sistem promosi dan degradasi terhadap para atlet.

‘’Kelihatannya saya diturunkan di nomor double dan triple,’’ ujarnya.

Bulan depan, siswa kelas X SMK jurusan teknik permesinan ini akan tampil di ajang prakualifikasi Porprov VII Jawa Timur 2022 di Situbondo. Selain memerbanyak latihan, Tegar juga menyiapkan mental sebaik-baiknya agar bisa berkonsentrasi dan rileks saat bertanding.

‘’Bagaimanapun, saya harus bisa meraih hasil yang maksimal di turnamen resmi tersebut,’’ imbuhnya.

Usai menamatkan pendidikannya nanti, Tegar berencana melanjutkan karirnya sebagai atlet dan berharap masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas).

‘’Saya ingin menjadi atlet yang mewakili Indonesia di tingkat internasional,’’ cita – citanya. (*/yan)

Muhammad Tegar Firmansyah, 16, termotivasi ingin menjadi atlet profesional yang bisa menembus pelatnas. Jalannya masih panjang. Salah satunya, berprestasi dulu di Porprov VII Jatim.

AUDINA HUTAMA PUTRI, Lamongan

AKTIVITAS Muhammad Tegar Firmansyah banyak tersita di lokasi pemusatan latihan kabupaten (puslatkab). Setiap hari, dia berlatih dua kali. Sesi pagi pukul 07.00 – 10.00 dan sesi sore pukul 14.00 – 17.00. Puslatkab itu sebagai persiapan Tegar yang menjadi atlet untuk diproyeksikan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022.

‘’Untung lokasi puslatkabnya di sekolah. Jadi selesai latihan, bisa langsung masuk kelas,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan Selasa (22/2).

Tegar berlatih petanque sejak duduk di kelas VIII SMP. Dia tertarik olahraga tersebut karena ingin mengisi waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan tidak keluyuran. Tegar bergabung Mayangkara Petanque Club setelah diajak temannya.
‘’Saya langsung ikut latihan di klub. Saat coba latihan pertama kali, saya sempat kesulitan dalam melempar bola. Soalnya bolanya terbuat dari besi, berat,’’ kenangnya.

- Advertisement -

Setelah berlatih beberapa bulan, Tegar mendapat kesempatan mengikuti kejuaraan petanque terbuka di Kediri (2019). Dia belum berhasil meraih gelar juara. Di tahun yang sama, Tegar mengikuti kejuaraan petanque terbuka antarpelajar U-21 Se-Jawa Timur di Pasuruan. ‘’Alhamdulillah saya dapat medali emas di nomor double man,’’ tuturnya.

Tegar lebih banyak diturunkan di kejuaraan terbuka tingkat provinsi dan nasional dibanding kejuaraan resmi.
Baru tahun lalu dia mencicipi turnamen resmi Kejurprov Petanque IV Jawa Timur di Surabaya. Dia diplot bermain di dua nomor, double man dan shooting man. Atlet asal Desa Gintungan, Kecamatan Kembangbahu ini kembali mendapatkan medali emas dari nomor double man.

‘’Padahal pertandingan berlangsung sangat ketat. Di nomor shooting man, saya cuma bisa sampai delapan besar. Alhamdulillah di nomor double man, saya dan teman setim bisa lanjut ke babak final. Kita melawan tim asal Kabupaten Mojokerto. Ternyata bisa dapat medali emas,’’ tuturnya.

Berkat prestasinya di kejurprov, bulan lalu dia memperoleh bonus uang pembinaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lamongan. Bonus tersebut sebagian ditabung, sebagian dimanfaatkan untuk akomodasi mengikuti kompetisi selanjutnya. ‘’Mudah-mudahan di turnamen lainnya bisa nambah lagi medalinya,’’ harapnya.

Tegar merasa lebih enjoy saat tampil bersama tim. ‘’Karena bisa bertukar pikiran dengan teman setim, kira-kira strategi tandingnya bagaimana. Kalau main individu, saya nggak pernah bisa sampai tembus final,’’ ungkapnya.

Meskipun menjalani puslatkab, Tegar belum tahu akan diplot di nomor apa. Apalagi, cabor petanque menerapkan sistem promosi dan degradasi terhadap para atlet.

‘’Kelihatannya saya diturunkan di nomor double dan triple,’’ ujarnya.

Bulan depan, siswa kelas X SMK jurusan teknik permesinan ini akan tampil di ajang prakualifikasi Porprov VII Jawa Timur 2022 di Situbondo. Selain memerbanyak latihan, Tegar juga menyiapkan mental sebaik-baiknya agar bisa berkonsentrasi dan rileks saat bertanding.

‘’Bagaimanapun, saya harus bisa meraih hasil yang maksimal di turnamen resmi tersebut,’’ imbuhnya.

Usai menamatkan pendidikannya nanti, Tegar berencana melanjutkan karirnya sebagai atlet dan berharap masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas).

‘’Saya ingin menjadi atlet yang mewakili Indonesia di tingkat internasional,’’ cita – citanya. (*/yan)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/