Menjadi pendidik selama 34 tahun memberikan banyak pengalaman berharga bagi Drs Khoirul Anam, M.Pd. Pria yang dikenal kalem dan santun ini pernah dinobatkan sebagai kepala sekolah inspiratif nasional pada 2021.
RIKA RATMAWATI, Radar Lamongan
DRS KHOIRUL ANAM, M.Pd, merupakan nama yang tidak asing di kalangan para pelajar, guru, hingga pejabat Pemkab Lamongan. Sebab, Anam cukup lama di dunia pendidikan di Kota Soto ini.
Anam lahir di Blawi, Kecamatan Karangbinangun, 3 Februari 1963. Ayahnya, Ihsan, adalah seorang modin dan guru mengaji. Ibunya, Jamilah, kerap membantu ayahnya mengajar ngaji.
Ketika ayahnya meninggal, ibu dan kakak yang memberikan dukungan moril dan materi kepada Anam. “Ayah saya meninggal saat saya kecil, sehingga saya diajarkan mandiri dan harus berjuang keras untuk meraih kesuksesan,” terang bungsu lima bersaudara itu.
Anam dikenal ceria dan mudah bergaul. Anam sudah terlihat unggul dibandingkan teman-temannya sejak di bangku sekolah. Ketika harus merantau ke Surabaya untuk menempuh pendidikan S1, dia harus berjuang keras menggapai mimpinya. Anam aktif mengajar les hingga mengaji.
Setelah lulus kuliah, Anam mengajar di empat lembaga sekaligus. “Pagi, siang, bahkan akhir pekan saya gunakan untuk mengajar karena saya mencintai pekerjaan ini,” ujar kepala SMPN 1 Lamongan ini.
Anam berhasil lolos menjadi CPNS pada 1989. Meski sudah mendapatkan SK sebagai PNS, Anam tetap mengabdi di lembaga yang menerimanya ketika baru menjadi sarjana. Manajemen waktu yang tidak mudah karena harus bolak balik Lamongan – Surabaya.
Anam mengabdi sebagai guru selama 17 tahun. Kemudian, 17 tahun lagi menjadi kepala sekolah. Di masa itu, 12 tahun di antaranya didedikasikan untuk SMPN 1 Lamongan.
Di lingkungan tempat tinggalnya di Kecamatan Deket, Anam juga dikenal ramah. Dia sering dipercaya menjadi imam salat dan mengikuti kegiatan keagamaan.
Anam menjadi kepala sekolah terlama dengan segudang prestasinya. Bulan depan, dia memasuki masa pensiun. Perjalanan hidupnya itu ditulis dalam karya berjudul Everyday is Winning Experience. Judul itu merupakan moto lembaga, ungkapan prestasi bagi siswa-siswi SMPN 1 Lamongan.
Buku biografi ini merupakan kado istimewa jelang masa purna tugas menjadi guru dan kepala sekolah. Anam mengaku, banyak sekali yang meminta agar pengalaman ini dibukukan dengan harapan bisa menjadi inspirasi pembacanya. Apalagi buku ini berhasil dibumbui dengan prestasi untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di Lamongan. Suatu hadiah yang dinilai luar biasa karena mimpinya bisa terwujud di penghujung pengabdian.
“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa memberikan sedikit pengalaman saya sebagai bahan referensi, meski masih ada beberapa best practice yang belum terekam tapi saya sangat senang. Intinya terus belajar, bekerja keras, dan jangan minder karena kesuksesan tidak hanya milik mereka yang memiliki kekayaan saja, tapi kesuksesan bisa diraih dengan ketekunan,” terang suami dari Irmayani itu.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memberikan penghargaan sebesar-besarnya untuk Khoirul Anam. Menurut Bupati Yes, Anam memberikan warisan penting untuk dunia pendidikan Lamongan. Pengabdiannya sangat luar biasa untuk diri sendiri, nusa, bangsa, dan agama.
Seperti kata pepatah, jika kamu ingin dikenang, maka tinggalkanlah tulisan, buatlah sebuah buku. Karya itu akan menjadi amalan yang tidak terputus nantinya karena memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penerusnya.
Menurut Bupati Yes, karya ini akan menambah kekayaan literasi di Lamongan. Sehingga hal positif ini harus didorong pengembangannya dengan harapan bisa menyebarkan virus kebaikan.
“Selamat untuk Pak Anam, semoga menjadi ladang pahala nantinya. Dan mudah-mudahan bisa menginspirasi pembacanya,” tuturnya. (*/yan)