- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Bojonegoro Bersholawat yang digelar Senin (27/6) malam membawa berkah bagi para pelaku usaha. Ratusan industri kecil menengah (IKM) dan kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pedagang kaki lima (PKL) menjemput rezeki di acara spektakuler itu.
Para pedagang bersemangat menjajakan daganganya. Mulai jajanan, makanan ringan, alat kesehatan, hingga pernak-pernik atribut Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Bojonegoro Bersholawat ini mampu menggerakkan efek positif perputaran ekonomi.
Abdul Mustofa, salah satu pedagang pernak-pernik atribut Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf sangat senang sekali dengan adanya event Bojonegoro Bersholawat ini. Menurutnya, acara diselenggarakan Pemkab Bojonegoro membawa berkah.
“Secara tidak langsung membantu kami para UMKM atau pedagang kaki lima (PKL) membangkitkan kembali geliat ekonomi,” ucapnya.
Abdul Mustofa menjual pernak-pernik seperti tasbih, peci, syal bertuliskan syekermania, serta foto para habib-habib. Produk dijual harganya terbilang terjangkau. Mulai Rp 15.000 hingga ratusan ribu. Sekali event Mustofa memperoleh omzet Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
- Advertisement -
Hal senada dirasakan Khoirun Nisa. Pedagang jajanan makanan ringan itu mengaku gembira dan senang. Setelah beberapa tahun tidak ada event mengundang keramaian, akhirnya ada acara berlangsung lancar. Antusias para pengunjung di acara salawatan sangat ramai. Alun-Alun Bojonegoro dipenuhi masyarakat dari berbagai daerah.
“Alhamdulillah, dagangan saya laris terjual,” tuturnya.
Nisa berharap Pemkab Bojonegoro sering mengadakan event mengundang banyak masyarakat. Sehingga, nantinya akan memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha baik itu pedagang kaki lima maupun UMKM dalam geliat perekonomian. (*/zim)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Bojonegoro Bersholawat yang digelar Senin (27/6) malam membawa berkah bagi para pelaku usaha. Ratusan industri kecil menengah (IKM) dan kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pedagang kaki lima (PKL) menjemput rezeki di acara spektakuler itu.
Para pedagang bersemangat menjajakan daganganya. Mulai jajanan, makanan ringan, alat kesehatan, hingga pernak-pernik atribut Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Bojonegoro Bersholawat ini mampu menggerakkan efek positif perputaran ekonomi.
Abdul Mustofa, salah satu pedagang pernak-pernik atribut Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf sangat senang sekali dengan adanya event Bojonegoro Bersholawat ini. Menurutnya, acara diselenggarakan Pemkab Bojonegoro membawa berkah.
“Secara tidak langsung membantu kami para UMKM atau pedagang kaki lima (PKL) membangkitkan kembali geliat ekonomi,” ucapnya.
Abdul Mustofa menjual pernak-pernik seperti tasbih, peci, syal bertuliskan syekermania, serta foto para habib-habib. Produk dijual harganya terbilang terjangkau. Mulai Rp 15.000 hingga ratusan ribu. Sekali event Mustofa memperoleh omzet Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
- Advertisement -
Hal senada dirasakan Khoirun Nisa. Pedagang jajanan makanan ringan itu mengaku gembira dan senang. Setelah beberapa tahun tidak ada event mengundang keramaian, akhirnya ada acara berlangsung lancar. Antusias para pengunjung di acara salawatan sangat ramai. Alun-Alun Bojonegoro dipenuhi masyarakat dari berbagai daerah.
“Alhamdulillah, dagangan saya laris terjual,” tuturnya.
Nisa berharap Pemkab Bojonegoro sering mengadakan event mengundang banyak masyarakat. Sehingga, nantinya akan memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha baik itu pedagang kaki lima maupun UMKM dalam geliat perekonomian. (*/zim)