31.6 C
Bojonegoro
Sunday, June 4, 2023

Meningkatkan Kualitas Reproduksi Remaja Putri, Kunci Mencegah Stunting

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Kualitas kesehatan remaja menjadi kunci dalam mencegah stunting. Hal ini disampaikan oleh Dra. Sofia Hanik selaku koordinator bidang Adpin, perwakilan dari BKKBN provinsi Jawa Timur, di balai desa Ngemplak kecamatan Baureno, Bojonegoro pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2022.

 

Beliau menjelaskan bahwasanya stunting tidak bisa diselesaikan dengan satu cara, melainkan harus diselesaikan dari segala tindakan yang dimulai dari meningkatkan kualitas remaja putri “reproduksi” yg kelak melahirkan generasi selanjutnya.

 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita. Hal ini disebabkan karena adanya masalah kurang gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Salah satu penyebab stunting adalah kualitas kesehatan anak-anak, dan para remaja putri yg kurang mendapat asupan gizi seimbang.

- Advertisement -

 

Bpk. Khotibul Umam selaku sub koordinator OPD KB menambahkan bahwa “sekarang banyak dijumpai makanan kekinian yang dijual tanpa memperhatikan kandungan gizi, apalagi dengan trend-trend anak jaman sekarang yg kebanyakan suka makanan dengan tingkat kelevelan pedas.

 

Mereka (penjual) sudah pasti tidak memperhatikan seberapa berbahayanya makanan tsb yg bisa berdampak pada obesitas, penyakit tdk menular, bahkan dapat pula berdampak pd reproduksi wanita”. Pencegahan masalah gizi pada remaja bisa dilakukan dengan cara menjaga pola hasup sehat dan makan makana yg bergizi.

 

Dra Sofia Hanik mengatakan pencegahan stunting di masa remaja bisa dilakukan dengan cara menerapkan pilar gizi seimbang yakni mengonsumsi aneka ragam pangan yg berkualitas gizinya, membiasakan pola hidup bersih dan sehat, melakukan aktivitas fisik, memantau berat badan secara teratur.

 

Beliau berharap agar generasi remaja baik putra atau putri selalu memperhatikan asupan gizinya agar kelak menjadi bekal kesehatan dan melahirkan generasi bebas stunting.

 

Pencegahan stunting juga bisa diperhatikan melalui penerapan perilaku hidup sehat, bersih, higienis. Antara lain, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pengolahan limbah rumah tangga yg benar, mengolah asupan gizi keluarga, dll.

 

Bambang Sutryono Anggota DPRD kab. Bojonegoro yg mewakili Abidin Fikri anggota komisi IX DPR RI menambahkan dalam pencegahan stunting di kab Bojonegoro akan diadakan sosialisasi secara rutin di lingkup sekolah untuk para remaja yg membahas tentang kesehatan reproduksi, dampak pernikahan dini, dampak kehamilan dini.

 

Dengan adanya sosialisasi tsb diharapkan angka stunting pada anak akan menurun. (*)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Kualitas kesehatan remaja menjadi kunci dalam mencegah stunting. Hal ini disampaikan oleh Dra. Sofia Hanik selaku koordinator bidang Adpin, perwakilan dari BKKBN provinsi Jawa Timur, di balai desa Ngemplak kecamatan Baureno, Bojonegoro pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2022.

 

Beliau menjelaskan bahwasanya stunting tidak bisa diselesaikan dengan satu cara, melainkan harus diselesaikan dari segala tindakan yang dimulai dari meningkatkan kualitas remaja putri “reproduksi” yg kelak melahirkan generasi selanjutnya.

 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita. Hal ini disebabkan karena adanya masalah kurang gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Salah satu penyebab stunting adalah kualitas kesehatan anak-anak, dan para remaja putri yg kurang mendapat asupan gizi seimbang.

- Advertisement -

 

Bpk. Khotibul Umam selaku sub koordinator OPD KB menambahkan bahwa “sekarang banyak dijumpai makanan kekinian yang dijual tanpa memperhatikan kandungan gizi, apalagi dengan trend-trend anak jaman sekarang yg kebanyakan suka makanan dengan tingkat kelevelan pedas.

 

Mereka (penjual) sudah pasti tidak memperhatikan seberapa berbahayanya makanan tsb yg bisa berdampak pada obesitas, penyakit tdk menular, bahkan dapat pula berdampak pd reproduksi wanita”. Pencegahan masalah gizi pada remaja bisa dilakukan dengan cara menjaga pola hasup sehat dan makan makana yg bergizi.

 

Dra Sofia Hanik mengatakan pencegahan stunting di masa remaja bisa dilakukan dengan cara menerapkan pilar gizi seimbang yakni mengonsumsi aneka ragam pangan yg berkualitas gizinya, membiasakan pola hidup bersih dan sehat, melakukan aktivitas fisik, memantau berat badan secara teratur.

 

Beliau berharap agar generasi remaja baik putra atau putri selalu memperhatikan asupan gizinya agar kelak menjadi bekal kesehatan dan melahirkan generasi bebas stunting.

 

Pencegahan stunting juga bisa diperhatikan melalui penerapan perilaku hidup sehat, bersih, higienis. Antara lain, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pengolahan limbah rumah tangga yg benar, mengolah asupan gizi keluarga, dll.

 

Bambang Sutryono Anggota DPRD kab. Bojonegoro yg mewakili Abidin Fikri anggota komisi IX DPR RI menambahkan dalam pencegahan stunting di kab Bojonegoro akan diadakan sosialisasi secara rutin di lingkup sekolah untuk para remaja yg membahas tentang kesehatan reproduksi, dampak pernikahan dini, dampak kehamilan dini.

 

Dengan adanya sosialisasi tsb diharapkan angka stunting pada anak akan menurun. (*)

Artikel Terkait

Most Read

Alat Berat JTB Melintas Tiga Tahap

Mobil LCGC Tak Lagi Murah

Dorong Pembangunan Infrastruktur

Artikel Terbaru


/